HASIL ANALISIS
BAURAN PROMOSI
“KECAP BANGO”
Kecap
yang mereknya sangat terkenal ini bermula dari usaha rumahan di tahun 1928 di
daerah Benteng, Tangerang, Jawa Barat. Nama 'Bango' dipilih pendirinya dengan
satu visi, agar dapat terbang tinggi hingga ke manca negara.
Di
tahun 1992, PT. Unilever Indonesia menyatakan ketertarikannya untuk meminang
Kecap Bango, dan akhirnya Kecap Bango pun resmi menjadi salah satu produk
kebanggaan PT. Unilever Indonesia pada tahun 2001.
Di
bawah bendera PT Unilever Indonesia, Kecap Bango semakin mengokohkan dirinya
sebagai merek kecap nomor satu di Indonesia yang selalu hadir dalam setiap
penyajian hidangan kuliner khas Nusantara, di berbagai kesempatan baik di
acara-acara formal maupun masakan sehari-hari di rumah.
Sejak mengakuisisi merek tersebut, terus menggeber inovasi pada kecap Bango. Salah satunya dengan memproduksi berbagai kemasan dan ukuran untuk membidik pasar kelas ekonomi yang lebih luas. Produk Kecap bango meluncurkan kemasan plastik isi ulang. Dan tahun 2007, meluncurkan kemasan sachet.
Sejak mengakuisisi merek tersebut, terus menggeber inovasi pada kecap Bango. Salah satunya dengan memproduksi berbagai kemasan dan ukuran untuk membidik pasar kelas ekonomi yang lebih luas. Produk Kecap bango meluncurkan kemasan plastik isi ulang. Dan tahun 2007, meluncurkan kemasan sachet.
Sejak
awal Bango yang merupakan kecap manis ini ditujukan untuk segmen ibu rumah
tangga kelas AB berusia 25-45 tahun. Sementara itu, positioning-nya sejak 2001
sampai sekarang tidak berubah yakni menempatkan Bango sebagai kecap berkualitas
lantaran dibuat dari empat bahan alami pilihan: Kedelai hitam, gula kelapa,
air, dan garam tanpa tambahan MSG, pengawet maupun pewarna.
Kualitas produk kecap bango terletak dari hulu sampai hilir. Artinya, dari mulai pembibitan, penanaman, pemilihan bahan mentah murni dari alam, proses produksi untuk menghasilkan produk jadi sampai ke tangan konsumen dengan sentuhan rasa kecap yang mantap,
Berkaitan dengan kompetisi, Bango mampu melaju di pasar lantaran kategori Bango cukup unik. Yaitu, kategori kecap manis yang sudah dikenal sejak zaman dulu dan tidak terpisahkan dengan budaya kuliner Indonesia.Ini yang membuat relasi kecap bango dengan konsumen Indonesia kuat.kecap bango tidak sekadar menyuguhkan fungsi, tapi juga sentuhan emosional.
Kualitas produk kecap bango terletak dari hulu sampai hilir. Artinya, dari mulai pembibitan, penanaman, pemilihan bahan mentah murni dari alam, proses produksi untuk menghasilkan produk jadi sampai ke tangan konsumen dengan sentuhan rasa kecap yang mantap,
Berkaitan dengan kompetisi, Bango mampu melaju di pasar lantaran kategori Bango cukup unik. Yaitu, kategori kecap manis yang sudah dikenal sejak zaman dulu dan tidak terpisahkan dengan budaya kuliner Indonesia.Ini yang membuat relasi kecap bango dengan konsumen Indonesia kuat.kecap bango tidak sekadar menyuguhkan fungsi, tapi juga sentuhan emosional.
HASIL ANALISIS BAURAN PROMOSI
PERIKLANAN (ADVERTISING)
Agar
produknya menadi lebih besar dan lebih terkenal, kecap bango pun membuat
program televisi bertajuk Citra Rasa Nusantara yang ditayangkan sejak
2005. Ini juga upaya Unilever memperkuat posisi Bango yang cocok untuk masakan
tradisional Indonesia. Selain itu, berbagai media lain pun dirambahnya.
Misalnya, Bango aktif dipromosikan lewat media sosial (Facebook, Twitter dan wesbite)
yang mengulas 1.001 resep semur. Untuk semua itu, belanja iklan Bango tergolong
yang paling besar di antara para pemain kecap lain. Pada Januari-November
2011, belanja iklannya Rp 158,99, meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya.
GAMBAR PROMOSI PERIKLANAN
TELEVISI DAN WEBSITE
PROMOSI PENJUALAN (SALES PROMOTION)
Kecap
bango menggelar acara Festival Jajanan Bango. Festival tahunan ini digelar
sebagai andil pelestarian makanan tradisional yang semakin tergencet oleh makanan
mal dan pabrikan. Karena tradisi kuliner tidak bisa dipisahkan dari budaya,
acara ini memadukan jajanan dengan kesenian tradisional.
Untuk
semakin mendekatkan diri dengan masyarakat, festival ini mengundang secara
khusus penjaja makanan khas Nusantara dari tiga kota yang ditunjuk sebagai
"Duta Bango". Bahkan, Bango juga menggelar kompetisi dekorasi (best
decoration), pelayanan pada pelanggan terbaik (best service), Bango Photo
Contest, Bango Writing Contest, dan Bango Blogger Contest.
Festival
Jajan Bango (FJB) ini merupakan strategi yang jitu. Acara tersebut dihadiri
oleh ribuan pengunjung dan pedagang yang menjajakan makanannya. Dengan
mengenal, menikmati, dan menyukai makanan tradisional, kami berharap masyarakat
dapat melestarikan makanan itu. Festival ini kami gelar terus karena dalam
festival pertama dan kedua, antusiasme masyarakat luar biasa.
Gambar:
FESTIVAL JAJANAN BANGO
HUBUNGAN MASYARAKAT
Kemudian,
Bango juga membuat survei tentang semur. Ternyata, makanan yang banyak
menggunakan kecap ini makanan asli Nusantara sejak zaman Majapahit. Hanya saja,
sebutan untuk masakan ini di setiap daerah berbeda-beda. Semur hasil penelitan
ini nantinya bersama Kementerian Pariwisata akan didaftarkan ke UNESCO sebagai
warisan asli Indonesia, kegiatan itu sekaligus sebagai bagian dari misi sosial
karena di Unilever CSR embedded dalam setiap kegiatan bisnisnya. Kemudian
dengan kegiatan ini Kecap Bango hadir dikarenakan ada hubungan yang erat dengan
petani kedelai yang jadi binaan (CSR) Unilever yang saat ini berjumlah 7.000
petani, tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Secara
tidak langsung, program CSR dari Bango pun ikut mendongkrak brand Bango itu
sendiri. Unilever berhasil dalam memberdayakan komunitas petani kedelai hitam
(Black Soya Bean). Program kemitraan ini berjalan secara mutualistis, saling
menguntungkan kedua belah pihak.
Unilever
dalam membesarkan kecap Bango juga didapat dari upaya push market dengan
distribusi yang merata ke seluruh pasar Indonesia. Dengan demikian, konsumen
bisa menemukan merek ini di warung-warung.
PERSONAL SELLING
Salah
satunya, kegiatan Piknik ala Bango. Pada kegiatan ini koki yang disiapkan
Unilever memeragakan cara memasak berbagai resep makanan yang menggunakan kecap
Bango sebagai salah satu bahannya dan menjelaskan segala keunggulan dari kecap
bango dalam mempromosikan produknya sehingga masyarakat dapat dengan jelas
menanggapi serta menanyakan tentang produk bango itu sendiri bertatap muka
dengan para koki dan dapat memilih serta tertarik pada produk. Piknik ala
Bango digelar di 50 kecamatan di 5 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar. Tujuannya tak lain untuk semakin
mendekatkan merek kecap Bango kepada masyarakat.
KESIMPULAN :
Dari
semua bauran promosi yang telah yang di jelaskan tersebut, menurut saya promosi
yang paling dominan di lakukan oleh kecap bango adalah Promosi penjualan dan
periklanan karena banyaknya event-event yang dilakukan secara insentif tetapi
hanya dalam jangka waktu yang pendek yang bertujuan agar mendorong customer
atau pembeli lebih dekat dengan produk kecap bango seperti event festival
jajanan bango yang lalu di gencarkan dengan periklanan seluas-luas nya yang
pada tahun 2005 di siarkan di pertelevisian acara festival jajanan bango yang
di isi dengan berbagai acata interaktif sehingga dapat menarik para pembeli
datang ke festival tersebut dan serta event piknik ala bango. Dan lalu dengan
promosi periklanan yang sampai sekarang pun tetap berjalan dan semakin terdepan
dari promosi periklanan pertelevisian sampai dengan spanduk atau media cetak
lainnya yang banyak menyebar di pelosok nusantara sehingga kecap bango dapat
terkenal dan meluas serta menarik para pelanggan.
Sumber:
http://www.bango.co.id/
kunjungi di website kami sayy
BalasHapuswww.winapack.com