Jumat, 23 Mei 2014

HASIL ANALISIS BAURAN PROMOSI PRODUK "KECAP BANGO"

HASIL ANALISIS BAURAN PROMOSI
“KECAP BANGO”

            Kecap yang mereknya sangat terkenal ini bermula dari usaha rumahan di tahun 1928 di daerah Benteng, Tangerang, Jawa Barat. Nama 'Bango' dipilih pendirinya dengan satu visi, agar dapat terbang tinggi hingga ke manca negara.
            Di tahun 1992, PT. Unilever Indonesia menyatakan ketertarikannya untuk meminang Kecap Bango, dan akhirnya Kecap Bango pun resmi menjadi salah satu produk kebanggaan PT. Unilever Indonesia pada tahun 2001.
            Di bawah bendera PT Unilever Indonesia, Kecap Bango semakin mengokohkan dirinya sebagai merek kecap nomor satu di Indonesia yang selalu hadir dalam setiap penyajian hidangan kuliner khas Nusantara, di berbagai kesempatan baik di acara-acara formal maupun masakan sehari-hari di rumah.        
            Sejak mengakuisisi merek tersebut, terus menggeber inovasi pada kecap Bango. Salah satunya dengan memproduksi berbagai kemasan dan ukuran untuk membidik pasar kelas ekonomi yang lebih luas. Produk Kecap bango meluncurkan kemasan plastik isi ulang. Dan tahun 2007, meluncurkan kemasan sachet.                  
Sejak awal Bango yang merupakan kecap manis ini ditujukan untuk segmen ibu rumah tangga kelas AB berusia 25-45 tahun. Sementara itu, positioning-nya sejak 2001 sampai sekarang tidak berubah yakni menempatkan Bango sebagai kecap berkualitas lantaran dibuat dari empat bahan alami pilihan: Kedelai hitam, gula kelapa, air, dan garam tanpa tambahan MSG, pengawet maupun pewarna. 
            Kualitas produk kecap bango terletak dari hulu sampai hilir. Artinya, dari mulai pembibitan, penanaman, pemilihan bahan mentah murni dari alam, proses produksi untuk menghasilkan produk jadi sampai ke tangan konsumen dengan sentuhan rasa kecap yang mantap,
            Berkaitan dengan kompetisi, Bango mampu melaju di pasar lantaran kategori Bango cukup unik. Yaitu, kategori kecap manis yang sudah dikenal sejak zaman dulu dan tidak terpisahkan dengan budaya kuliner Indonesia.Ini yang membuat relasi kecap bango dengan konsumen Indonesia kuat.kecap bango tidak sekadar menyuguhkan fungsi, tapi juga sentuhan emosional.
HASIL ANALISIS BAURAN PROMOSI
PERIKLANAN (ADVERTISING)
Agar produknya menadi lebih besar dan lebih terkenal, kecap bango pun membuat program televisi bertajuk Citra Rasa Nusantara yang ditayangkan sejak 2005. Ini juga upaya Unilever memperkuat posisi Bango yang cocok untuk masakan tradisional Indonesia. Selain itu, berbagai media lain pun dirambahnya. Misalnya, Bango aktif dipromosikan lewat media sosial (Facebook, Twitter dan wesbite) yang mengulas 1.001 resep semur. Untuk semua itu, belanja iklan Bango tergolong yang paling besar di antara para pemain kecap lain. Pada Januari-November 2011, belanja iklannya Rp 158,99,  meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.


GAMBAR PROMOSI PERIKLANAN
TELEVISI DAN WEBSITE
PROMOSI PENJUALAN (SALES PROMOTION)
Kecap bango menggelar acara Festival Jajanan Bango. Festival tahunan ini digelar sebagai andil pelestarian makanan tradisional yang semakin tergencet oleh makanan mal dan pabrikan. Karena tradisi kuliner tidak bisa dipisahkan dari budaya, acara ini memadukan jajanan dengan kesenian tradisional.
Untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat, festival ini mengundang secara khusus penjaja makanan khas Nusantara dari tiga kota yang ditunjuk sebagai "Duta Bango". Bahkan, Bango juga menggelar kompetisi dekorasi (best decoration), pelayanan pada pelanggan terbaik (best service), Bango Photo Contest, Bango Writing Contest, dan Bango Blogger Contest. 
Festival Jajan Bango (FJB) ini merupakan strategi yang jitu. Acara tersebut dihadiri oleh ribuan pengunjung dan pedagang yang menjajakan makanannya. Dengan mengenal, menikmati, dan menyukai makanan tradisional, kami berharap masyarakat dapat melestarikan makanan itu. Festival ini kami gelar terus karena dalam festival pertama dan kedua, antusiasme masyarakat luar biasa.
 Gambar: FESTIVAL JAJANAN BANGO
HUBUNGAN MASYARAKAT
Kemudian, Bango juga membuat survei tentang semur. Ternyata, makanan yang banyak menggunakan kecap ini makanan asli Nusantara sejak zaman Majapahit. Hanya saja, sebutan untuk masakan ini di setiap daerah berbeda-beda. Semur hasil penelitan ini nantinya bersama Kementerian Pariwisata akan didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan asli Indonesia, kegiatan itu sekaligus sebagai bagian dari misi sosial karena di Unilever CSR embedded dalam setiap kegiatan bisnisnya. Kemudian dengan kegiatan ini Kecap Bango hadir dikarenakan ada hubungan yang erat dengan petani kedelai yang jadi binaan (CSR) Unilever yang saat ini berjumlah 7.000 petani, tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Secara tidak langsung, program CSR dari Bango pun ikut mendongkrak brand Bango itu sendiri. Unilever berhasil dalam memberdayakan komunitas petani kedelai hitam (Black Soya Bean). Program kemitraan ini berjalan secara mutualistis, saling menguntungkan kedua belah pihak. 
Unilever dalam membesarkan kecap Bango juga didapat dari upaya push market dengan distribusi yang merata ke seluruh pasar Indonesia. Dengan demikian, konsumen bisa menemukan merek ini di warung-warung.      
PERSONAL SELLING
Salah satunya, kegiatan Piknik ala Bango. Pada kegiatan ini koki yang disiapkan Unilever memeragakan cara memasak berbagai resep makanan yang menggunakan kecap Bango sebagai salah satu bahannya dan menjelaskan segala keunggulan dari kecap bango dalam mempromosikan produknya sehingga masyarakat dapat dengan jelas menanggapi serta menanyakan tentang produk bango itu sendiri bertatap muka dengan para koki dan dapat memilih serta tertarik pada produk. Piknik ala Bango digelar di 50 kecamatan di 5 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makassar. Tujuannya tak lain untuk semakin mendekatkan merek kecap Bango kepada masyarakat.

 KESIMPULAN :
Dari semua bauran promosi yang telah yang di jelaskan tersebut, menurut saya promosi yang paling dominan di lakukan oleh kecap bango adalah Promosi penjualan dan periklanan karena banyaknya event-event yang dilakukan secara insentif tetapi hanya dalam jangka waktu yang pendek yang bertujuan agar mendorong customer atau pembeli lebih dekat dengan produk kecap bango seperti event festival jajanan bango yang lalu di gencarkan dengan periklanan seluas-luas nya yang pada tahun 2005 di siarkan di pertelevisian acara festival jajanan bango yang di isi dengan berbagai acata interaktif sehingga dapat menarik para pembeli datang ke festival tersebut dan serta event piknik ala bango. Dan lalu dengan promosi periklanan yang sampai sekarang pun tetap berjalan dan semakin terdepan dari promosi periklanan pertelevisian sampai dengan spanduk atau media cetak lainnya yang banyak menyebar di pelosok nusantara sehingga kecap bango dapat terkenal dan meluas serta menarik para pelanggan.

Sumber:
http://www.bango.co.id/




1 komentar: